Sering kali saat kita bertemu teman sekolah yang lama tidak berjumpa mereka akan mempertanyakan keadaaan kita dan saat pembicaraan itu menuju profesi dan pekerjaan teman yang lain, tak jarang mereka akan berkomentar tentang bagaimana keadaan si pintar yang menjadi karyawan di kantor besar atau si bodoh yang menjadi pengusaha sukses. Mereka akan banyak berkomentar dan tak jarang pula kita mendengar komentar negatif diantaranya “Jelas saja dia dapat masuk di kantor itu karena dia punya koneksi” atau seperti ”Jelas dia sukses berwirausaha Bapaknya kan Kaya” dan yang lebih parah mereka berkata ”Jelas dia kan pakai pesugihan” dan lain sebagainya.
Namun, sesungguhnya kesuksesan seseorang itu tidak jauh dari usaha mereka dan keberuntungan mereka. Seperti yang dituturkan oleh seorang peraih Nobel Kimia berkebangsaan Jepang tahun 2001, Prof. Ryoji Noyori tentang studinya mengenai “ Asymmetric Catalysis Reaction”. Beliau bercerita bagaimana dia dapat menemukan Asymmetric Catalysis Reaction.
Saat itu adalah musim dingin yang berat, tepatnya di laboratorium saya bekerja bersama dua peneliti lainnya di Stockholm University. Saya secara tidak sengaja mereaksikan sebuah larutan ke dalam erlenmeyer yang kami pakai untuk mengisolasi senyawa. Dan ternyata hasilnya sangat di luar dugaan, kami telah berhasil mengembangkan asimetrik katalis dan kami mulai menulisnya dalam laporan penelitian kami. Memang itu adalah sebuah ketidaksengajaan, jadi kami sangat beruntung. Akan Tetapi, jika saya tidak berada di laboratorium Stockholm waktu itu bersama mereka melakukan penelitian, apakah akan tetap terjadi “ketidaksengajaan” itu? Akankah Asymmetric Catalysis Reaction dapat dikembangkan jika saya tidak ada di laboratorium Stockholm University kala itu?Akankah saya berkesempatan melakukan penelitian di laboratorium Stockholm University jika saya tidak melakukan studi mengenai katalis?Akankah saya menjadi seorang peneliti asymmetric catalisis reaction jika saya tidak pernah belajar tentang ilmunya? Dan saya menjawab semua pertanyaan itu adalah TIDAK.
Dan jiika kita menelaah, pertanyaan Ryoji Noyori secara langsung menggambarkan bahwa sebenarnya keberuntungan pasti hanya akan datang ketika kita berusaha mencapainya. Kita harus membuka pintu kesempatan untuk mendapatkan sebuah keberuntungan tersebut. Bukan dari sebuah ketidaksengajaan yang datang secara tiba-tiba. Tidak ada yang namanya sebuah keberuntungan datang tanpa sebab. Karena keberuntungan itu milik semua orang yang memiliki pengetahuan untuk menciptakannya. Artinya, kita tidak bisa hanya menunggu sebuah keberuntungan itu datang dalam hidup kita. Kita harus membuka semua kemungkinan dan memaksimalkan segala usaha untuk mencapainya. Orang beruntung sesungguhnya adalah orang sial yang ngotot sampai ia menjadi orang yang beruntung. Oleh karena itu, sekali lagi harus ditekankan bahwa dalam hidup tidak ada yang namanya keberuntungan tanpa usaha. Keberuntungan merupakan pemberian Tuhan yang hanya bisa diciptakan jika telah mencapai titik maksimal dari semua jerih payah kita menggapai cita-cita. Kita tidak pantas melabeli keberhasilan sebagai hasil dari sebuah keberuntungan dengan mengabaikan prosesnya.