"Marhaban Yaa Ramadhan"
Semangat luar biasa meski memasuki awal bulan Ramadhan dimana kita semua mulai berpuasa. Inilah ujian tahunan, khususnya bagi semua Crew yang di lapangan. Dan di minggu ke-3 April ini, selamat untuk para pencapai prestasi terbaik :
Ramadhan memang bulan ibadah, tapi Ramadhan juga momentum untuk meningkatkan kerja keras. Tidak ada alasan untuk kita bersantai-santai di siang hari karena berpuasa. Kesibukan kerja di siang hari justru membuat hari terasa pendek. Kita perlu menengok ke dalam sejarah, melihat bagaimana kesibukan Rasulullah SAW pada bulan ini.
Dalam melaksanakan ibadah, Rasulullah SAW lebih mengkhususkan diri pada bulan Ramadhan, sehingga seolah beliau tidak lagi mengenal dunia, dengan memperbanyak ibadah : melakukan sholat, membaca Al Qur'an, berdzikir, bersedekah, dan pada malam kesepuluh terakhir beri'tikaf di masjid, dan menganjurkan kita memperbanyak ibadah.
Meskipun begitu, beliau tidak bersantai-santai dan melupakan urusan duniawi. Justru peristiwa-peristiwa besar banyak terjadi pada bulan Ramadhan, seperti ditulis Ali Hasani al-Kharbutli, al-Rasul fi Ramadhan. Juga dalam buku-buku sejarah, tafsir, dan hadis, dapat kita baca betapa sibuknya Rasulullah SAW.
Bagi Rasulullah SAW bulan puasa adalah bulan jihad, bulan perjuangan. Sejak tahun pertama Hijriah, dalam bulan Ramadhan, beberapa ekspedisi militer dikerahkan untuk menghadapi musuh, kaum musyrik Mekah yang selalu datang mengganggu dengan serangan kecil-kecilan pada awalnya, dan kemudian sampai di puncaknya pada bulan Ramadhan tahun ke-2 Hijriah dengan pecahnya perang Badar.
Tetapi justru inilah kemenangan Islam yang pertama menghadapi kaum Quraisy, ''Allah telah menolong kamu di Badar ketika kamu dalam keadaan lemah. Maka bertakwalah kepada Allah, dengan demikian kamu bersyukur'' (QS. Ali Imran, 123 ).
Setelah itu, pada tahun-tahun berikutnya, terjadi pula perang Uhud dan perang Parit, sedikit sebelum dan sesudah bulan puasa, sampai akhirnya pada Ramadhan tahun ke-8, Mekah sebagai markas besar Quraisy dapat dibebaskan, berhala-berhala dihancurkan dan tauhid ditegakkan. Dan pada Ramadhan tahun berikutnya Rasul kembali dari ekspedisi Tabuk dengan membawa kemenangan pula.
Itulah kemenangan-kemenangan Ramadhan yang terbesar, disusul dengan kedatangan utusan Banu Saqif dari Taif --sebagai benteng terakhir kaum pagan yang paling keras-- ke Madinah, menyatakan pengakuan dan kesetiaan penduduk Taif kepada Rasulullah SAW. Itulah jatuhnya benteng terakhir kaum penyembah berhala di jazirah Arab.
Dalam menghadapi peristiwa-peristiwa besar seperti perang Badar dan pembebasan Mekah dalam bulan puasa itu adakalanya Rasulullah SAW dan para sahabat terpaksa membatalkan puasa. Dalam bulan ini pula banyak peristiwa besar terjadi. Muhammad menerima tugas dan diutus Allah sebagai rasul-Nya terjadi pada bulan Ramadhan, yang dengan sendirinya juga turunnya wahyu pertama. Ramadhan, bulan penuh kegiatan, bulan kemenangan rohani dan jasmani.
Tetap Semangat Meski Berpuasa, Salam Sukses Selalu.
Keep Excited, Keep Fighting!